Saturday, October 15, 2011

Lensa Macro


Bagi pengguna lensa makro jelas ada tips2 tambahan

 Berkaitan dengan fotografi makro, mari kita membahas faktor yang penting yaitu aperture :

 Dibawah ini perbandingan hasil foto di aperture F/2.8 dan F/8 dan F/14 untuk menjelaskan lebarnya 'ruang fokus' dari masing-masing aperture tersebut (menggunakan lensa Canon EF 100mm f/2.8 makro) :



atas: F2.8 - ISO 400 - 1/400s
 tengah : F8 - ISO 1600 - 1/50s
 bawah : F14 - ISO 1600 - 1/15s

 Contoh lain : (maaf cari objek yang gampang dan kebetulan tanaman air tidak ada yang berbunga)


atas: F2.8 - ISO 400 - 1/1250s
 tengah : F8 - ISO 400 - 1/160s
 bawah : F16 - ISO 1600 - 1/125s


 Foto makro yang artinya Objek biasa di"perbesar" dengan teknik macam-macam, mempunyai pendekatan yang sama seperti telephoto (alias foto menangkap objek yang berjarak jauh di depan kamera) yaitu selalu hati-hati dalam memilih aperture (angka F/xx). Aperture yang terlalu besar (angka f/xx kecil) bisa memberikan hasil bidang fokus yang tipis (coba lihat foto dengan aperture F/2.8 diatas).

Berapa besar aperture yang diperlukan untuk mendapatkan foto makro yang bagus?
 Setiap aperture yang dipilih bisa memberikan keunikan tersendiri dari foto makro. Bahkan dengan ruang fokus yang sempit/tipis di aperture f/2.8 bisa memberikan foto makro abstrak yang menarik.
 Namun demikian, untuk mendapatkan ruang fokus yang besar agar foto bisa menangkap detail yang lebih banyak, jelas kita harus memilih aperture yang kecil (angka f/xx besar) seperti f/5 sampai f/15. 

 Ini salah satu contoh jika kondisi cahaya rendah, ikan bergerak dengan cepat sehingga kita butuh shutter speed yang cepat sampai 1/60s, ISO sudah maksimal di ISO 1600 dan sehingga kita dipaksa menggunakan aperture f/2.8 yang artinya ruang fokus sangat sempit sehingga cuman dapat "moncongnya" :


Apakah bedanya lensa ber-fitur makro dengan lensa biasa? Apa fungsi makro extension tube?
 Setiap lensa memiliki jarak minimum (jarak terdekat) antara lensa dengan objek agar lensa bisa mendapatkan fokus terbaiknya. Lensa makro dikonstruksi khusus agar jarak minimum ini lebih pendek dibandingkan lensa biasa sehingga objek terlihat lebih besar. 
 Contoh 
 Lensa 50mm biasa mempunyai jarak minimum lensa dengan objek = 45 cm 
 Lensa 50mm dengan fitur makro mempunyai jarak minimum lensa dengan objek hanya = 23 cm
 Perbedaan jarak 22 cm atau setengahnya cukup memperbesar objek di hasil foto.

 Pemilik lensa biasa bisa memperpendek jarak minimum ini dengan menambah extension tube.

Semakin panjang extension tube yang dipakai, semakin dekat jarak minimum fokus yang dibutuhkan sehingga objek tampak semakin besar. Extension tube ini bisa menjadi alternatif "sementara" yang murah bagi penghobby yang ingin mencoba merasakan dunia makro. 

 Ada extension tube yang dilengkapi perangkat eletrik sehingga autofokus dan aperture lensa tetap berjalan normal.
 Ada juga extension tube manual tanpa perangkat elektrik sebagai alternatif yang jauh lebih murah. Namun demikian, tanpa fungsi autofokus dan aperture, agak menyulitkan pengguna untuk "menjelajah" dunia makro lebih lanjut seperti mengambil foto serangga yang sensitif, ikan kecil yang berenang lincah atau kondisi alam yang kurang bersahabat.

 Selain itu, lensa makro juga mempunyai konstruksi yang lebih mendukung proses menangkap objek yang lebih dekat dibandingkan lensa biasa yang sekelas.

Apakah yang dimaksud perbandingan 1:1 di foto makro ?
penjelasan wikipedia mengenai perbandingan 1:1 = .... macro lenses are 1:1, meaning the image on the film is the same size as the object being photographed.....

 Apakah lensa makro bisa digantikan oleh lensa tele? Kan lensa tele bisa menangkap objek yang jauh didepan?
 Gampang nya saya jawab tidak bisa.

 Mari kita lihat perbandingan data :
 Lensa makro 100 mm = jarak fokus terdekat 31cm dgn pembesaran 1:1, berat lensa 580gr
 Lensa biasa 100 mm = jarak fokus terdekat 90cm dgn pembesaran 1:0,14, berat lensa 460gr
 Lensa biasa 200 mm = jarak fokus terdekat 150cm dgn pembesaran 1:0,16, berat lensa 765gr
 Lensa biasa 300 mm = jarak fokus terdekat 150cm dgn pembesaran 1:0,24, berat lensa 1.190gr
 Lensa biasa 600 mm = jarak fokus terdekat 550cm dgn pembesaran 1:0,12, berat lensa 5.360gr

 Bisa dilihat, semakin besar focal length (zoom) maka semakin besar juga jarak minimum fokus yang dibutuhkan.
 Pembesaran juga tidak bisa bersaing dengan lensa khusus makro.

Sumber : INDOAQUASCAPE






Tips foto Aquascape dan Faunanya

Tips foto Aquascape dan Faunanya
 
Untuk mengambil foto aquascape :

Focal length lensa yang digunakan.
Jika kamera kita dilengkapi dengan lensa yang bisa zoom, maka kita bisa bebas memilih besaran "zoom" yang kita gunakan sehingga kita bisa bebas memilih jarak (jauh/dekat) kamera dengan aquarium. Disini perlu dijelaskan bahwa ternyata jarak kamera dan aquarium bisa mempengaruhi hasil foto aquascape kita.

Sebagai contoh, saya akan menggunakan lensa dengan focal length 17-50mm artinya 17 mm adalah jarak terlebar dan 50mm adalah jarak terjauh yang bisa dijangkau lensa. Gampangnya, 50mm adalah zoom paling jauh yang bisa saya gunakan di lensa kamera saya.

 
 1. Jarak kamera 80cm dari aquarium dengan lensa di focal length 17mm.

2. Jarak kamera 150cm dari aquarium dengan lensa di focal length 33mm

3. Jarak kamera 200cm dari aquarium dengan lensa di focal length 50mm (istilahnya zoom terjauh)

Kesimpulan :
1. Dimensi aquarium.
Foto no.1 memberikan dimensi yang lebih dalam dimana keempat sudut kaca belakang (background) seperti ditarik ke tengah.

2. Ukuran tanaman berubah.
Tanaman background menjadi lebih kecil dan tanaman foreground menjadi lebih besar. Ini juga membantu memberi kesan objek tanaman menjadi lebih besar.

Jika memang suka foto dengan dimensi yang diberikan oleh focal length lebar (angka mm kecil), maka tempel kamera sedekat mungkin dengan kaca aquarium.

Dan ini contoh menggunakan lensa 10mm (equiv. 16mm full frame)


sadis distorsi nya, aquarium jadi terlihat lebar sekali ... kemarin tidak sadar sampai lihat di komputer kalau ternyata sudut pengambilan fotonya miring.


Setting kamera (Aperture/Shutter speed/ISO/White Balance)
Kita bisa gunakan fungsi Auto di kamera dan menghasilkan foto yang bagus. Namun jika kita terpaksa memilih fungsi Manual, maka setting yang menurut saya bagus :

Aperture
Saya sarankan antara f/5 sampai f/10 sudah cukup memberi detail tanaman dari depan sampai belakang dengan aquarium lebar standart 50cm.

Shutter Speed
Jika ingin menampilkan ikan dengan jelas sebaiknya kecepatan paling lambat adalah antara 1/60 atau 1/80 second. Jangan menggunakan kecepatan dibawahnya seperti 1/20 second kecuali bisa menghipnotis ikan untuk diam ditempat.

ISO
ISO mengikuti kebutuhan aperture dan shutter speed diatas. Jika ISO sdh mentok di angka paling besar dan foto aquascape masih terlalu gelap, berarti waktunya menambah lampu. Perlu diingat bahwa angka ISO semakin besar akan memberikan "grain" seperti foto jaman doeloe di hasil fotonya.

White Balance
Bebas memilih sesuai spesifikasi lampu yang digunakan. Namun setting Auto sudah cukup memberi hasil warna yang natural. Hal yang terpenting, warna foto sesuai dengan warna daun aslinya yah.



Tips lainnya
1. Tripod, adalah benda wajib yang tidak boleh dilewatkan. Jika tidak ada tripod, gunakan meja/kursi/lemari/kompor/lemari es untuk meletakan kamera. Memegang kamera dengan tangan yang gemetar (abis mijitin bini) bisa memberi gambar yang kabur.
2. Fungsi timer di kamera bisa membantu mengurangi getaran di kamera akibat jari menekan tombol shutter.
3. Arus dari powerhead/filter sebaiknya dimatikan semua, krn arus bisa menyebabkan daun bergoyang dan memberi efek gambar blur/tidak tajam.
4. Kaca, bersihkan dari noda apapun. Jangan malas mengambil lap dan pembersih kaca. Noda kecil bisa dikira lumut oleh juri lomba.
5. Cahaya disekitar aquarium. Mengambil foto di malam hari dan mematikan semua lampu akan banyak membantu mengurangi pantulan cahaya sekeliling aquarium yang tampak di kaca depan. Salah satu yang sering terjadi = pantulan tembok di kaca aquarium bisa mengurangi kejelasan warna tanaman dan ketajaman gambar. Jika masih ada sumber cahaya yang tidak terkontrol, maka area foto bisa ditutup keliling dengan kain hitam. Juga perlu menutup sumber cahaya yang berada di atas aquarium dengan benda gelap.
6. Beri sedikit goyangan di permukaan air akan memberi kesan hidup. Gunakan fan/kipas angin/kipas sate. Jangan terlalu bersemangat sampai bentuknya seperti ombak ya.
7. Sebaiknya cahaya jatuh merata ke seluruh aquarium. Gunakan area gelap hanya untuk tujuan menonjolkan keunikan landscape dari aquascape saja.
8. Gunakan background dari kertas yang tidak memantulkan cahaya. Beri jarak antara kertas/kain background dengan kaca belakang aquarium agar bisa mengurangi pantulan tanaman ke kaca belakang.



Sedikit "fact" mengenai lensa lebar :

Foto ini diambil menggunakan tanaman yang sama tanpa digeser posisinya. Hanya menggeser jarak pandang saja dan zoom lensa :
Menggunakan lensa 17-50 mm

Echi Red Spesial :

Kiri 39 mm, kanan 17mm


Echi Rubin :
Kiri 39 mm, kanan 17mm


Terlihat bedanya jika kita menggunakan lensa lebar/wide (kalo di kamera pocket menggunakan fasilitas paling zoom) maka objek akan terlihat semakin besar karena efek objek ditarik ke arah kita. Tapi ingat, titik area yang ditarik adalah titik tengah dari foto. Jadi jika diperhatikan, foto dgn 17mm akan terlihat lebih cembung daripada 39mm.


Mengambil foto Objek/Ikan di dalam aquarium

Terlepas dari lensa yang digunakan, ada faktor yang menentukan ketajaman foto fauna di dalam air :
1. Usahakan objek sedekat mungkin dengan kaca (kamera A). Ketebalan kaca bisa memberikan pengaruh terhadap ketajaman gambar jika objek jauh di tengah/belakang aquarium. Adanya kaca aquarium ibarat 1 lapis kaca lagi di lensa yang berakibat melencengnya fokus (kamera B).
2. Usahakan posisi kamera sejajar dengan objek, jangan mengambil foto dari posisi miring (spt kamera C)



3. Pengguna DSLR bisa menggunakan AI Servo (utk Canon, saya kurang paham istilah di Nikon) untuk fokus yang otomatis bergerak saat kita menitikberatkan fokus ke ikan yang berenang. Namun jika objek/ikan sedikit bergerak seperti udang atau discus maka kita tidak perlu memilih fitur ini.
4. Pengguna DSLR sebaiknya selalu gunakan titik fokus ditengah, jangan di kiri, kanan,atas,bawah. Selain titik tengah adalah fokus yang paling baik, pengalaman saya menggunakan AI servo paling baik adalah titik fokus tengah.


Untuk objek ikan.
Sebaiknya menggunakan feature Tv dimana shutter speed yang paling lambat yang bisa dipilih adalah 1/50. Paling bagus kalau bisa di shutter speed 1/100.


Special Thanks : INDOAQUASCAPE